untuk teriak yang tak terhentikan
untuk harapan yang masih dipautkan
langsung jiwa
berantakan semua
hari ini
atau bukan untuk selamanya
noktah
halimunan aku sipi2 lensamu
koma
sedar kau, aku terwujud
dan hati kau tak lagi berkabur melontar
vivid
kau cinta aku-
seolah aku ini tak berarakian
untuk besok,
dan untuk selamanya.
p/s: mimpilah kau wafi.
Wednesday, September 22
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment