kalaulah engkau boleh simplistikkan akal
dan renung iris aku sedalam-dalamnya
lalu berenang dalam gelora rasa ini
nescaya kau pasti sedar
bahwa aku berada di hadapmu
menanti untuk mendakap
menunggu untuk dikucup
maka berlalulah kabus kompleks
mengizinkan kau untuk lihat aku
yang sedang menghulur jemari
yang sebenar-benarnya
sudah lama menanti
hadirmu,
sang pemikir cinta sofistikated.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment