dan apa lagi di hadapnya dia tempuh,
bersama hati separa lumpuh.
yang terlewatkan biar saja berekoran,
yang suam2 di jiwa, biar saja dia butakan seketika.
dia berpimpin separuh ia--
seperti layaknya di syurga,
walhal ia tergendong sebuah neraka,
yang pastinya membeban segala bahu yang menanggungnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment